Frekuensi BAB Bayi Baru Lahir

Setelah bayi lahir dalam kurun waktu dua puluh empat jam, umumnya bayi akan buang air besar (BAB). Normalnya, poop bayi yang baru lahir berwarna hitam kehijauan atau yang disebut dengan poop mekonium.

Seberapa sering bayi buang kotoran?

Mekonium tersebut berasal dari cairan ketuban yang tertelan oleh bayi selama ia berada di dalam kandungan. Tak hanya itu, mekonium juga sudah berada di dalam usus bayi selama 3 bulan sebelum ia dilahirkan. Mekonium terbentuk dari cairan amnion, lendir, sel kulit dan hal lainnya yang tercampur di sistem pencernaan bayi saat dalam kandungan.

ASI berperan sebagai laksatif dan membantu mengeluarkan meconium dari pencernaan bayi. Hal itu menjadi salah satu alasan pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Setelah poop pertama bayi keluar, maka warna poop bayi akan berubah secara bertahap, seperti berwarna kuning, sedikit asam baunya dan berbentuk seperti butiran dan bertekstur lunak. Kondisi tersebut dikarenakan adanya transisi atau peralihan antara mekonium dan kotoran hasil konsumsi ASI.

Frekuensi buang air besar bayi baru lahir terkadang tidak tentu, tergantung dari keadaan tubuh bayi itu sendiri. Untuk bayi yang mengonsumsi ASI, masih tergolong normal jika dalam 7 – 10 hari belum buang air besar. Sedangkan untuk bayi yang mengonsumsi susu formula, biasanya buang air sekitar 4 kali sehari.

Perlu dikhawatirkan bila poop bayi berwarna berbentuk cair dan frekuensi nya melebihi normal. Itu menandakan bahwa bayi mengalami diare. Sedangkan, bayi yang mengalami sembelit, biasanya warna poop kehitaman dan disertai dengan bentuk poop yang padat dan keras. Ibu perlu mewaspadai bila terjadi perubahan pada poop bayi diluar normal, karena bisa jadi bayi mengalami alergi atau gangguan pencernaan.

Ibu harus segera memberitahu dokter jika dalam 24 jam setelah si kecil dilahirkan, ia belum buang air besar. Pasalnya, yang ditakutkan adalah si kecil menderita hirschsprung, yakni gangguan pengeluaran poop karena tidak adanya saraf tertentu pada usus sebelah bawah.