Skip to main content

Memahami Perkembangan Otak Si Kecil: Usia 18 sampai 24 Bulan

Saat ini otak si kecil sedang tumbuh dalam lonjakan yang sangat besar. Saat si kecil mencapai usia 2 tahun, ia telah memiliki 100 trilyun koneksi saraf atau sinapsis. Hasil perkembangan sinapsis ini paling jelas terlihat dalam perkembangan motorik, penguasaan bahasa, dan kesadaran akan diri sendiri yang timbul. Ketika perkembangan jumlah koneksi sinapsis mencapai puncaknya, proses pemangkasan dimana sinapsis yang jarang digunakan akan dibuang juga sedang berlangsung. Proses ini mendorong pengarahan sumber daya ke tempat yang paling dibutuhkan. Setiap gerakan, pikiran, dan ekspresi si kecil melibatkan suatu susunan koneksi sinapsis tertentu yang, seperti halnya otot, akan semakin kuat jika digunakan berulangkali. Setiap si kecil menguasai suatu jenis keterampilan, baik fisik maupun mental, jalur otak yang terlibat didalamnya akan diperkuat dimana hal ini menjadi fondasi untuk berkembang. Berikut adalah beberapa hal dimana perkembangan otak si kecil mendorong berbagai perkembangan baru.

Perkembangan Kognitif Anak Usia 18-24 Bulan

 

Pernahkah ibu memperhatikan ketika si kecil mulai menggunakan kata ganti orang "aku" dan "kita"? Perubahan ini merupakan hasil dari perkembangan pesat cerebral cortex yang mengatur fungsi-fungsi lebih tinggi seperti self-awareness dan self-consciousness. Dengan kata lain, selama periode ini , pertumbuhan korteks memberi si kecil dorongan dan pemahaman akan konsep "aku" yang lebih kuat, suatu rasa yang terpisah dari lingkungan di sekitarnya. Selain itu, jaringan saraf akan menjadi semakin padat dan sinapsis bekerja lebih cepat di bagian lain otak seperti lobus frontal dan lobus temporal yang mengatur ingatan, bahasa, dan koordinasi tangan-mata.

Pada tahap ini, si kecil dapat mengikuti petunjuk sederhana (setidaknya ketika ia tidak mengatakan ‘tidak!’) dan meningkatkan pemahaman akan sebab dan akibat. Sebuah aspek penting dari perkembangan otak si kecil adalah dengan segala pertumbuhan pesat si kecil, ia masih belum memiliki kemampuan menahan diri untuk melakukan sesuatu bahkan ketika ia telah diberitahu untuk tidak melakukannya. Jika misalnya si kecil menarik ekor kucing dan Ibu memintanya untuk berhenti, ia mungkin tidak memberi respon yang Ibu inginkan. Hal ini karena beberapa bagian cerebral cortex yang terlibat dalam kegiatan mengingat, merencanakan, dan mengendalikan impuls serta koneksi sinapsis belum siap untuk mendukung semua fungsi ini.

Perkembangan Motorik Anak Usia 18-24 Bulan

 

Ingatan mungkin bukan hal pertama yang terlintas ketika ibu berpikir tentang perkembangan motorik. Meskipun demikian, ingatan adalah elemen penting di dalamnya. Ketika si kecil mencoba sesuatu yang baru seperti memindahkan kursi tinggi dan kemudian melakukannya lagi, pengalaman yang terulang memperkuat jalur saraf tertentu sehingga tindakan ini terekam dalam ingatan. Demikian juga ketika si kecil mengangkat bola dan melemparkannya beberapa kali, otak merekam komponen fisik, spasial, dan sensorik yang terlibat dalam tindakan tersebut, sehingga ketika ia melempar bola di kesempatan lain, secara otomatis ia akan mengacu pada ingatan tersebut, daripada harus mencari tahu cara melakukannya lagi. Salah satu alasan si kecil mengalami kesulitan duduk diam adalah ia sedang sibuk berlatih dan memperkuat berbagai keterampilan baru—dari berjalan, naik tangga, menyusun balok—dan hal tersebut memperkuat jalur saraf otak yang terlibat dalam serangkaian gerakan tersebut.

Perkembangan Komunikasi Anak Usia 18-24 Bulan

 

Pada titik ini dalam perkembangan si kecil, dua belahan otaknya—dan juga jaringan yang mencakup prefrontal cortex, bagian bahasa, hippocampus, dan cerebellum—bekerja sama secara lebih efisien. Koordinasi ini menempatkan si kecil di tengah-tengah vocabulary explosion yang membuat jumlah kata yang ia ketahui bertambah empat kali lipat pada ulang tahunnya yang kedua. Si kecil juga semakin mahir menggunakan kata-kata dimana beberapa bagian otak yang terlibat dalam penerimaan dan produksi ucapan dapat berkomunikasi secara lebih cepat dan efisien. Teori yang berlaku adalah ketika si kecil mendengar Ibu berbicara, sinyal diproses di bagian otak yang disebut auditory cortex dan kemudian diteruskan ke bagian otak lain yang berhubungan dengan pengenalan kata. Setelah si kecil memahami yang Ibu katakan dan mengolah respon, pergerakan lidah, bibir dan tenggorokan yang penting diproses di bagian lain otak. Dari situ, sinyal diteruskan ke motor cortex yang pada gilirannya mengirimkan perintah ke otot-otot yang terlibat.

Perkembangan Sosial Anak Usia 18-24 Bulan

 

Memperkuat konektivitas antara dua belahan otak bersamaan dengan pematangan prefrontal cortex dan jaringan cortical-subcortical, menumbuhkan kesadaran diri dan individualitas yang lebih besar. Ibu akan melihat si kecil mulai membedakan perasaan, keinginan, dan niatnya dari orang-orang lain. Secara bertahap, sistem limbik (fondasi emosi dan impuls si kecil yang kuat) dan prefrontal cortex (tempat ingatan, perencanaan, antisipasi, dan kontrol impuls berlangsung) bekerja sama dengan cara yang lebih terintegrasi untuk keberhasilan interaksi sosial.

Baca Juga : Memahami Perkembangan Otak Si Kecil Usia 24-36 Bulan

Memahami 18 hingga 24 bulan Perkembangan Otak Anak
Tumbuh Kembang Anak 2 Tahun
Perkembangan fisik bayi berusia 2 tahun
Enfa-A-Store-mobile