Apa yang Perlu Ibu Perhatikan Jika Bayi Sering BAB?

 

Tidak perlu khawatir jika bayi yang baru lahir sering BAB, karena ini merupakan proses yang umum dialami semua bayi. Di 48 jam pertama kehidupannya ia akan mengeluarkan meconium, kotoran berwarna hijau kecoklatan atau cairan ketuban yang tertelan selama si kecil berada di dalam kandungan. Dan setelahnya, ia sering BAB dengan intensitas sebanyak 8-10 kali setiap hari.

Di beberapa bulan pertama, umumnya kotoran si kecil berwarna kekuningan dengan tekstur lembek dan sedikit berair. Asupan ASI dan formula akan berpengaruh pada intensitas dan tekstur BAB si kecil. Kebanyakan bayi yang menerima ASI akan BAB 1-2 kali sehari dengan warna kekuningan, sementara bayi yang mengonsumsi susu formula akan BAB 1 hari sekali dengan warna yang lebih pucat.

Karena mengalami perubahan siklus dan jenis BAB seiring dengan perubahan asupan yang diterima, mungkin agak sulit untuk membedakan antara BAB dan diare pada si kecil. Cara termudah untuk melihat apakah si kecil mengalami diare atau tidak adalah melalui tekstur kotorannya. Penting untuk memantau bentuk dan warna BAB si kecil setiap hari untuk memastikan kesehatan saluran cernanya.

Jika BAB si kecil terlihat lebih cair satu atau dua kali, ini normal dan tidak ada yang perlu Ibu khawatirkan. Tapi jika rutinitas BAB-nya mendadak berubah, jika si kecil BAB lebih sering dengan terkstur yang lebih cair dari biasanya, kemungkinan besar ia mengalami diare. Bagi sebagian anak, gejala diare ditandai pula dengan muntah, demam, atau BAB berdarah.

Diare yang dialami si kecil kemungkinan disebabkan oleh:

 

  • Infeksi karena virus atau bakteri. Si kecil yang sedang dalam masa perkembangan memiliki kebiasaan untuk memasukan jari tangan atau mainan ke dalam mulut.

  • Alergi makanan atau reaksi sensitif terhadap obat-obatan

  • Minum jus buah terlalu banyak

  • Keracunan makanan

Maka saat si kecil mengalami diare, pastikan ia mendapatkan banyak cairan untuk menghindari dehidrasi dan melawan gejala BAB yang berlebihan. Jangan berikan buah untuk sementara waktu, dan jika ia menerima asupannya dengan baik, berikan ia susu formula atau ASI agar ia tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya sehari-hari.

Bagi si kecil yang telah mengonsumsi MPASI, Ibu tetap bisa memberikannya makanan padat selama ia tidak mengalami gejala muntah-muntah. Berikan pisang, apel, atau karbohidrat seperti kentang, nasi, atau roti untuk mengisi perutnya yang kosong. Jika si kecil terlihat tidak nafsu makan, pastikan Ibu tetap memberikan banyak air minum. Diare pada bayi biasanya terjadi selama 5-14 hari, tergantung dari penyebab dan kondisi tubuhnya.

Cermati, waspadai dan hubungi dokter jika si kecil mengalami beberapa tanda-tanda berikut ini saat diare:

 

  • Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi seperti menangis tanpa air mata, siklus buang air kecil tidak lancar, mulut kering, atau ubun-ubun kepala terasa cekung

  • BAB berwarna hitam, putih, atau merah karena terdapat bercak darah pada kotoran

  • Mengalami diare ketika menerima obat antibiotik

  • Demam (dengan suhu 40o bagi si kecil di bawah usia 3 bulan, atau di atas 38o bagi si kecil usia 3 – 12 bulan)

Enfagrow A+ Gentle Care dengan teknologi PHP memiliki protein halus yang mudah dicerna, bantu menjaga kesehatan saluran cerna si kecil dan menghindari kemungkinan diare. Selain aman untuk perut si kecil yang peka, Enfagrow A+ Gentle Care pun dilengkapi nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang si kecil seperti Omega 3 dan 6, Asam Folat, Zat Besi, dan Kalsium. Inilah susu yang tepat untuk menjaga kesehatan saluran cerna dan mendukung tumbuh kembang si kecil di usia 1 – 3 tahun.

Jangan sampai masalah pencernaan menghambat momen tumbuh kembang si kecil. Cek kesehatan saluran cerna si kecil melalui BAB-nya di http://www.enfa.co.id/articles/wikipoop. Ibu pun bisa mengetahui lebih lanjut pula seputar gangguan pencernaan yang di alami si kecil dengan melakukan konsultasi via WhatsApp ke nomor 08777700253. Tim ahli kami siap bantu menjawab pertanyaan Ibu seputar pencernaan dan tumbuh kembang si kecil setiap hari Senin – Jumat, pukul 09.00 – 17.00 WIB.

Source:

www.parenting.com/article/the-truth-about-poop

http://www.webmd.com/parenting/baby/baby-diarrhea-causes-treatment

http://www.babycenter.com/0_diarrhea-in-babies_82.bc

http://www.parents.com/baby/health/diarrhea/diarrhea-101/