Ketahui hasil riset terkini tentang penyebab diare yang dialami bayi dan bagaimana menanganinya untuk bayi Ibu

 

Dokter dan peneliti sepakat bahwa diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang paling umum untuk si kecil adalah masalah makanan (seperti sensitivitasnya terhadap makanan yang dikonsumsi Ibu, jika si kecil mengonsumsi ASI), alergi protein susu sapi, dan virus di ususnya. Mengetahui penyebab diare yang dialami si kecil adalah salah satu cara untuk menanganinya. Jika si kecil mengalami diare, Ibu dapat berkonsultasi dengan dokter untuk membantu Ibu mengetahui sebab dan cara menanganinya.

Diare yang dialami si kecil muncul karena ia sensitif terhadap makanan

 

Jika Ibu menyusui, si kecil mungkin akan menunjukan reaksi dari sesuatu yang Ibu makan. Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan mengeliminasi makanan tertentu dari menu makan Ibu dengan cara coba-coba, dan dengan bantuan dari dokter anak. Ibu akan disarankan untuk menulis jurnal makanan dan mencatat semua gejala yang muncul saat Ibu mengonsumsi makanan tertentu.

Jika Ibu memberikan si kecil susu formula, si kecil mungkin sensitif terhadap laktosa. Sensitif terhadap laktosa artinya tubuh si kecil tidak mampu mencerna semua laktosa (sebuah jenis dari karbohidrat) yang terkandung di dalam susu dan produk olahan susu. Dokter anak mungkin akan menyarankan Ibu untuk mengganti susu formula.

Diare pada Bayi: Pertanda Alergi

 

Salah satu petunjuk si kecil mengalami diare adalah, ini hampir selalu kambuh setiap si kecil selesai makan. Jika si kecil mengalaminya, periksakan si kecil ke dokter anak dan ketahui apakah ia memiliki alergi protein susu sapi. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 3% bayi memiliki alergi susu sapi. Dalam hal ini, mereka alergi terhadap protein yang terkandung di susu dan produk olahan susu lainnya. Kasein dan laktoserum juga dapat menjadi pemicu. Tanda lainnya dari alergi adalah muntah, ruam kulit dan kolik.

Jika ini adalah alergi, mengganti susu formula dapat menjadi jawabannya. Dokter anak mungkin menyarankan si kecil mengonsumsi susu formula yang terhidrolisasi secara ekstensif yang memiliki protein hypoallergenic yang mudah untuk dicerna si kecil.

Bayi mengalami Diare karena Ada Virus

 

Selain karena beberapa faktor di atas, banyak juga bayi yang mengalami diare karena virus gastroenteritis, ini merupakan radang lambung pada usus besar dan usus kecil. Berikut pemikiran terbaru dalam pengobatan diare yang disebabkan virus:

Untuk diare ringan

 

Untuk si kecil mengalami gastroenteritis ringan namun tidak mengalami dehidrasi, para ahli menyarankan untuk Ibu tetap melanjutkan pemberian ASI atau susu formula si kecil. Menjaga rutinitas makan si kecil dapat membantu mengurangi lamanya diare berlangsung, sementara tetap memberikan si kecil nutrisi yang dibutuhkan.

Diare yang diikuti dehidrasi

 

Jika Ibu merasa si kecil mengalami dehidrasi, hubungi dokter anak secepatnya. Peneliti mengindikasikan bahwa diare termasuk serius ketika diikuti dengan dehidrasi. Tanda-tanda si kecil mengalami dehidrasi:

  • Tidak mengeluarkan air mata saat menangis

  • Kurangnya popok basah selama 6 hingga 8 jam atau hanya buang air kecil dalam jumlah yang sedikit dengan warna kuning pekat

  •  Iritasi

  •  Si kecil tampak lesu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rehidrasi oral dapat menjadi solusi untuk mengganti nutrisi yang hilang dan membuat kondisi si kecil lebih baik.

Baca Juga : Diare Pada Bayi - Pertanyaan ke Dokter