Nutrisi Otak Terbaik untuk Si Kecil
Dari minggu pertama si kecil berada dalam kandungan hingga tahun-tahun awal kehidupannya, otak si kecil berkembang dengan sangat pesat. Sebuah penelitian menekankan nutrisi yang memainkan peran penting selama proses perkembangan yang kompleks dan pesat ini, antara lain adalah folat, karbohidrat, lemak (seperti DHA/ARA), zat besi, iodium, protein, seng, tembaga, selenium, kolin, dan vitamin A. Berikut ini adalah beberapa nutrisi paling signifikan yang mempengaruhi perkembangan otak si kecil.
ARA (arachidonic acid)
Apa guna ARA? ARA merupakan asam lemak tak jenuh ganda dan asam lemak omega-6 utama di otak. Asam lemak mendorong produksi myelin, sejenis zat padat yang menjaga koneksi saraf dan membantu sinyal untuk tersampaikan ke sel-sel otak dengan cepat. Penyampaian sinyal yang sangat cepat mendorong kemajuan perkembangan kognitif dan perkembangan motorik, dari pembelajaran bahasa hingga memahami konsep abstrak untuk dapat mengkoordinasikan gerakan yang kompleks.
Darimana si kecil mendapatkannya? ASI, susu formula, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati seperti bunga matahari, dan jagung. Selain itu daging, unggas, dan telur juga mengandung ARA dalam jumlah kecil.
Karbohidrat
Apa guna karbohidrat? Karbohidrat yang berasal dari makanan pokok—seperti buah, beras merah, sereal gandum, roti, dan pasta—cepat berubah menjadi glukosa dalam tubuh. Selain itu, glukosa adalah sumber energi utama otak. Si kecil akan mencerna glukosa dengan cepat. Bahkan tingkat metabolisme glukosa terus meningkat dari lahir hingga sekitar usia 3 tahun, yang pada usia ini metabolismenya menjadi dua kali lipat lebih cepat daripada orang dewasa. Sangat penting untuk si kecil makan makanan secara teratur dan camilan (yang sehat) setiap beberapa jam untuk menjaga pola makan yang teratur. Jangka waktu yang kosong tanpa makanan dapat menyebabkan kadar glukosa menurun dan mengakibatkan gangguan kendali diri, sulit fokus, lekas marah, kelelahan, dan beragam masalah lain.
Darimana si kecil mendapatkannya? ASI, susu formula, produk gandum seperti roti dan sereal, kentang, jagung, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran.
DHA (docosahexaenoic acid)
Apa guna DHA? DHA, sebuah rantai panjang asam lemak omega-3, adalah lemak utama dalam otak yang penting untuk membangun koneksi saraf yang kuat dan efisien. Asam lemak mendorong produksi myelin, sejenis zat padat yang menjaga koneksi saraf dan membantu menyampaikan sinyal ke sel-sel otak dengan cepat. Penyampaian sinyal yang sangat cepat mendorong kemajuan perkembangan kognitif dan perkembangan motorik, dari pembelajaran bahasa hingga memahami konsep abstrak untuk mengkoordinasikan gerakan yang kompleks.
Darimana si kecil mendapatkannya? ASI (dengan tingkatan yang berbeda tergantung dari pola makan Ibu), susu formula, dan jenis ikan seperti salmon, tuna, kod hitam, dan sarden. Selain itu, daging dan telur juga mengandung sejumlah kecil DHA.
Folat
Apa guna folat? Folat yang merupakan kelompok Vitamin B ini diperlukan selama kehamilan, tetapi akan menjadi sangat diperlukan selama beberapa minggu pertama awal kehamilan. Pada minggu-minggu pertama inilah tabung saraf, yang akan berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang, terbentuk. Folat berperan sangat penting dalam pembentukan sel, pertumbuhan, dan reproduksi yang sehat, serta mendorong pertumbuhan materi genetik. Kekurangan folat dapat menyebabkan cacat tabung saraf yang parah (mengakibatkan gangguan perkembangan otak, tulang belakang, dan sumsum tulang belakang). Untuk bayi, kekurangan folat dapat menyebabkan anemia, keterlambatan pertumbuhan, dan gangguan fungsi kekebalan. Di sisi lain, anak-anak di negara dengan sereal dan biji-bijian yang diperkaya asam folat (seperti Amerika Serikat) berpotensi melebihi asupan yang disarankan dimana hal ini dapat juga menimbulkan risiko.
Darimana si kecil mendapatkannya? ASI, susu formula, hati, kacang-kacangan, sayuran hijau gelap, jeruk, melon, daging sapi tanpa lemak, roti dan sereal gandum, dan produk biji-bijian fortifikasi seperti roti dan sereal.
Yodium
Apa guna yodium? Tiroid berperan penting dalam perkembangan sistem saraf pusat dan otak selama dalam kandungan dan bulan-bulan awal setelah kelahiran. Yodium sangat penting untuk sintesa hormon tiroid, berpengaruh langsung pada otak, otot, jantung, ginjal, dan kelenjar hipofisis. Kekurangan yodium dapat menyebabkan masalah perkembangan saraf, seperti penurunan IQ dan peningkatan risiko Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Darimana si kecil mendapatkannya? ASI, susu formula, ikan laut dan makanan laut lain, termasuk rumput laut dan kelp, garam beryodium (garam meja yang diperkaya dengan potassium iodide), beberapa makanan olahan (meskipun banyak makanan olahan memiliki kandungan garam tinggi, namun bukan berarti garam yang digunakan mengandung yodium), susu, produk biji-bijian, dan telur juga mengandung yodium dalam jumlah kecil.
Zat Besi
Apa guna zat besi? Zat besi merupakan komponen semua sel dalam tubuh, berperan penting untuk pembentukan dan fungsi sel darah merah yang sehat, yang menyalurkan oksigen ke otak untuk mendorong pertumbuhannya. Studi menunjukkan bahwa kekurangan zat besi pada awal kehidupan dapat menyebabkan hambatan perkembangan kognitif, keterlambatan motorik, dan kelainan perilaku, dimana hal ini berisiko tidak dapat disembuhkan. Zat besi juga berbahaya jika dikonsumsi berlebihan dimana hal ini dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan. Jadi sebaiknya Ibu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika Ibu mempertimbangakan pemberian suplemen tambahan kepada si kecil.
Darimana si kecil mendapatkannya? ASI, susu formula, daging, hati, unggas, ikan, tahu, kacang-kacangan, biji-bijian, roti gandum dan sereal gandum, produk biji-bijian fortifikasi, dan sayuran hijau gelap.