Bekas Jahitan Caesar: Pemulihan dan Perawatan
Tidak semua ibu dapat melahirkan secara alami, karena kondisi tertentu. Operasi sesar berbeda dengan persalinan normal, karena prosedur dilakukan dengan mengeluarkan janin melalui sayatan di perut dan dinding rahim. Meskipun meminimalkan komplikasi dan memiliki masa pemulihan yang singkat, akan tetapi operasi sesar membuat ibu mendapatkan bekas jahitan caesar yang harus dirawat. Yuk, simak bagaimana cara memulihkannya.
Memahami bekas jahitan caesar
Sayatan yang dilakukan oleh tim dokter pada perut akan meninggalkan bekas jahitan yang harus dirawat. Merawat hasil sayatan dengan benar dapat memperkecil peluang bekas jahitan bermasalah. Bekas jahitan caesar umumnya berwarna merah dan akan berubah menjadi pucat setelah beberapa waktu.
Mengutip dari National Health Security (NHS) ukuran sayatan operasi ini bervariasi antara 10-20 cm, tetapi dapat mengecil seiring berjalannya pemulihan. Alhasil, bekas sayatan pun tidak kasat mata apabila ditangani dengan benar.
Bekas sayatan ini memang harus ditangani dengan baik agar tidak terinfeksi. Tanda-tanda luka bekas sayatan mengalami infeksi adalah:
- Sayatan berwarna merah, bengkak, dan mengeluarkan cairan
- Demam
- Perdarahan hebat
- Nyeri tidak kunjung reda
Apabila mengalami gejala-gejala di atas setelah operasi sesar, sebaiknya Ibu segera menghubungi dokter agar kondisi dapat segera dievaluasi.
Pemulihan bekas jahitan caesar
Setelah melalui persalinan caesar, mungkin Ibu belum dapat turun tangan langsung sepenuhnya merawat si Kecil yang baru lahir. Ibu masih butuh waktu untuk pulih.
Maka setelah menjalani operasi sesar, wajib bagi Ibu untuk:
- Istirahat secukupnya
- Minum obat yang diresepkan
- Tidak berhubungan seks untuk sementara waktu
Hal-hal di atas bertujuan agar membantu pemulihan setelah operasi caesar. Sementara itu, bekas sayatan dapat berbeda pada setiap wanita. Beberapa ibu memiliki bekas sayatan yang hanya berupa garis tipis, tetapi sejumlah ibu lainnya memiliki bekas jahitan yang lebar.
Walaupun sembuh dan memudar seiring waktu, bekas jahitan caesar dapat membuat ibu menjadi tidak percaya diri. Belum lagi dengan perubahan yang terjadi pada tubuh setelah kehamilan.
Hal-hal ini dipicu oleh pandangan masyarakat tentang citra tubuh seseorang. Namun, Ibu tidak perlu mengkhawatirkan tekanan dari lingkungan. Hal yang harus dilakukan sebagai upaya pemulihan agar bekas jahitan caesar cepat sembuh adalah:
- Menghindari aktivitas berat
- Tetap rajin bergerak dan olahraga ringan ketika sudah diizinkan oleh dokter
- Minum air putih yang cukup
- Mengonsumsi makanan kaya gizi yang bervariasi
- Mengurangi konsumsi minuman berkafein atau beralkohol
- Tidak merokok
- Menggunakan tabir surya (sunscreen) agar bekas sayatan tidak berubah gelap karena sinar UV
- Berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan losion atau obat untuk bekas sayatan
Merawat bekas sayatan operasi sesar di tubuh
Bekas sayatan perlu dirawat agar bekas jahitan caesar tidak berkembang menjadi infeksi. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan agar bekas sayatan cepat pulih dan tidak terinfeksi seperti yang dikutip dari Birth Injury Help Center:
- Hindari menyentuh bekas sayatan
- Memakai pakaian yang longgar agar pakaian tidak bergesek dengan bekas sayatan
- Mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter
- Mengecek bekas sayatan dari tanda infeksi setiap hari
Selain hal-hal di atas, sangat penting bagi Ibu untuk membilas bekas sayatan dengan air bersih secara perlahan setiap harinya. Lebih baik agar sayatan tidak terendam air dulu, seperti berendam di bathtub.
Setelah mandi atau membersihkan bekas sayatan, jangan lupa mengeringkannya terlebih dahulu sebelum melindungi luka sayatan dengan plester. Plester yang digunakan pada bekas sayatan juga harus diganti setiap hari. Ketika mengganti plester atau membersihkan bekas sayatan, Ibu harus berhati-hati agar perekat, jahitan, atau staples medis tidak terlepas.
Bekas jahitan caesar di tubuh Ibu umumnya ditutup dengan jahitan atau staples medis. Kedua hal ini akan dilepas sekitar lima hingga tujuh hari setelah operasi. Beberapa dokter atau rumah sakit mungkin menggunakan jahitan atau staples medis yang dapat menyatu dengan tubuh sehingga tidak perlu dilepas.
Ingat, untuk selalu mengecek bekas sayatan dari tanda infeksi. Sejumlah ibu hamil yang memiliki risiko tinggi terkena infeksi pada bekas sayatan meliputi kelompok:
- Ibu hamil dengan berat badan berlebih
- Diabetes
- Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh
- Mengalami infeksi ketika sedang hamil
- Pernah melahirkan dengan operasi sesar
- Kehilangan banyak darah saat melahirkan
- Durasi melahirkan yang lama
- Menerima perawatan yang tidak optimal
Sekali lagi, jangan lupa untuk banyak beristirahat karena Ibu pun akan melalui masa nifas. Lakukan cara-cara di atas, sehingga pemulihan caesar setelah melahirkan akan berjalan dapat berjalan dengan lancar dan cepat. Di samping itu, Ibu juga wajib mengikuti instruksi dokter terkait penanganan bekas jahitan caesar.
Ayo jadi bagian dari Golden Start Club by Enfa A+ dan dapatkan peluang memperoleh berbagai hadiah menarik seperti sampel gratis, voucher eksklusif, produk promosi, konsultasi dengan pakar dan masih banyak lagi! Segera daftar dan dapatkan informasi selengkapnya melalui tautan ini.
Referensi:
- Caesarean section. (2017, October 19). nhs.uk. Retrieved July 22, 2020, from https://www.nhs.uk/conditions/caesarean-section/
- Cesarean sections (C-sections). (n.d.). Nemours KidsHealth - the Web's most visited site about children's health. Retrieved July 22, 2020, from https://kidshealth.org/en/parents/c-sections.html
- C-section scars. (n.d.). Birth Injury Help Center. Retrieved July 22, 2020, from https://www.birthinjuryhelpcenter.org/c-section-scars.html
- C-section. (2018, June 9). Mayo Clinic - Mayo Clinic. Retrieved July 22, 2020, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/c-section/about/pac-20393655
- What happens after a C-seCtion ? (n.d.). Tommy's. Retrieved July 22, 2020, from https://www.tommys.org/pregnancy-information/labour-birth/caesarean-section/what-happens-after-c-section
- What to expect after a C-section. (2020, March 17). Mayo Clinic. Retrieved July 22, 2020, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/c-section-recovery/art-20047310?pg=1